Puisi Nindya Dayita Hapsari
Puisi Nindya Dayita Hapsari - Kedua puisi istimewa ini ditulis oleh Nindya Dayita Hapsari, siswi kelas tujuh SMP IT Arraiahan 2015--2016. Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak kedua puisi yang ditulis oleh Nindya.
SUASANA
Karya Nindya Dayita Hapsari
mengalir dari tempat nun jauh
jatuh ke tempat yang lebih rendah
suara gemuruhnya membuatku tersenyum
sembari menatap air terjun itu
percikan air menerpa wajahku
seakan mereka mengganguku untuk menikmatinya
aku mencoba menutup mataku
aku hanya ingin menikmati udara yang menyelimutiku
aku sudah bosan dengan suasana kota
polusi dan panas mengganguku
aku ingin tinggal lebih lama disini
menikmati indahnya tanpa polusi
TANAH SUCI
Karya Nindya Dayita Hapsari
setelah perjalanan berjam-jam
aku sampai pada tempat tujuanku
aroma manis tetapi gersang yang khas
memenuhi penciumanku
riuh orang-orang mencoba masuk
dorongan dan himpitan diantaranya
bukan karena kami semua marah
kami berlomba-lomba untuk memasuki tempat suci itu
Masjidil Haram
tempat suci yang diimpikan para muslim
tidak aku sia-siakan untuk melihat keramaian sekitar Kabah
senang, terharu, dan doa-doaku
semua aku tumpahkan disini, di Masjidil Haram
Puisi kedua berjudul "Tanah Suci" yang ditulis Nindya menggunakan paling sedikit tiga citraan di dalamnya, yaitu citraan penglihatan untuk kata melihat, citraan pengecapan untuk kata manis, dan citraan gerak untuk kata dorongan dan himpitan. Bagaimana menurut teman-teman sekalian, bukankah kedua puisi yang ditulis Nindya ini sangat menghibur? Silakan berikan kritik kalian dalam kolom komentar.
SUASANA
Karya Nindya Dayita Hapsari
mengalir dari tempat nun jauh
jatuh ke tempat yang lebih rendah
suara gemuruhnya membuatku tersenyum
sembari menatap air terjun itu
percikan air menerpa wajahku
seakan mereka mengganguku untuk menikmatinya
aku mencoba menutup mataku
aku hanya ingin menikmati udara yang menyelimutiku
aku sudah bosan dengan suasana kota
polusi dan panas mengganguku
aku ingin tinggal lebih lama disini
menikmati indahnya tanpa polusi
Puisi Nindya Dayita Hapsari |
TANAH SUCI
Karya Nindya Dayita Hapsari
setelah perjalanan berjam-jam
aku sampai pada tempat tujuanku
aroma manis tetapi gersang yang khas
memenuhi penciumanku
riuh orang-orang mencoba masuk
dorongan dan himpitan diantaranya
bukan karena kami semua marah
kami berlomba-lomba untuk memasuki tempat suci itu
Masjidil Haram
tempat suci yang diimpikan para muslim
tidak aku sia-siakan untuk melihat keramaian sekitar Kabah
senang, terharu, dan doa-doaku
semua aku tumpahkan disini, di Masjidil Haram
Puisi kedua berjudul "Tanah Suci" yang ditulis Nindya menggunakan paling sedikit tiga citraan di dalamnya, yaitu citraan penglihatan untuk kata melihat, citraan pengecapan untuk kata manis, dan citraan gerak untuk kata dorongan dan himpitan. Bagaimana menurut teman-teman sekalian, bukankah kedua puisi yang ditulis Nindya ini sangat menghibur? Silakan berikan kritik kalian dalam kolom komentar.
Menurut saya, penggunaan kata pada puisinya sudah bagus, terutama puisi yang pertama. Terus semangat dalam menulis puisinya!
ReplyDeleteMenurut saya,puisinya sudah bagus pemilihan kata puisinya juga sudah bagus.
ReplyDeleteMenurut saya,puisi yang diketik oleh Nindya yang bertemakan pengalaman pribadi dan yang berjudul 'Tanah Suci' sangatlah menarik,pilihan kata yang dipilih olehnya sangatlah tepat. Saya sangat senang membacanya.
ReplyDeleteMenurut saya, puisinya bagus, pemilihan katanya juga bagus.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya yang berjudul Tanah Suci sudah bagus, saya seakan-akan berada di Mekkah saat membacanya.
ReplyDeleteMenurut saya,puisi Nindya yang bertema pengalaman pribadi dan yang berjudul 'Tanah Suci' sangatlah menarik,kata-kata yang dipilih olehh Nindya sendiri sangatlah tepat dan sangat menghayati
ReplyDeleteMenurut saya,puisi Nindya sudah bagus dan penggunaan kata-katanya sudah tepat
ReplyDeleteMenurut saya,puisi Nindya sudah baik dan Bahasa nya yang sopan
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya sudah baik, akan tetapi huruf kapitalnya kurang tepat.
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang Nindya sudah kelas 11 dan penggunaan huruf kapitalnya sudah tidak salah lagi. Kini Nindya dan dua orang temannya sedang membuat cerita di wattpad yang berjudul Day to Dawn. -Teman Nindya
DeleteAlhamdulillah jika sudah lebih perhatian pada huruf kapital :D Nanti Miss Kei akan mampir ke Wattpad-nya ya :)
DeleteMenurut saya, puisi "Tanah Suci" karya nindya bagus dan sangat menarik pemilihan katanya sangat tepat sekali. Saya tidak akan bosan membaca puisi ini.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi tersebut sangat bagus karena saya tidak menemukan kekurangan di dalamnya. Bahasa yang digunakan indah dan menarik perhatian.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya sangat bagus dan menarik.
ReplyDeleteMenurut saya,puisi Nindya sudah bagus dan penggunaan kata-katanya sudah tepat,tetapi krang menarik
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya sangat bagus dan menarik.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya sangat bagus dan menarik.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi karya Nindya sudah bagus dan pilihan kata-katanya mudah di mengerti.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya yang berjudul Tanah Suci sudah bagus, penulisannya sudah baik dan sopan.
ReplyDeletemenurut saya, puisi "SUASANA" yang dibuat oleh Nindya Dayita Hapsari sangat bagus, dan penggunaan kalimat nya tepat
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya bagus dan menarik untuk dibaca, dan penggunaan katanya sudah tepat dan tidak membosankan.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya yang berjudul Tanah Suci sudah tepat dan bagus. Penulisannya tepat dan sudah sopan.
ReplyDeletemenurut saya, puisi "SUASANA" yang dibuat oleh Nindya Dayita Hapsari sangat bagus dan penggunaan nya kalimat nya tepat
ReplyDeleteMenurut saya, puisi Nindya bagus dan menarik untuk dibaca, dan penggunaan katanya sudah tepat dan tidak membosankan.
ReplyDeleteMenurut saya,puisi Nindya sangat bagus dan menarik untuk dibaca, pemilihan katanya juga sudah tepat.
ReplyDeleteMenurut saya, puisi yang dibuat oleh Nindya sangatlah bagus, pemilihan kata-katanya sudah tepat dan menarik. Saya sangat senang membacanya.
ReplyDelete